Gitasav dikenal sebagai influencer, youtuber, content creator, yang namanya udah terkenal dimana-mana.
Nah kali ini aku mau bahas salah satu buku karya Gita Savitri Devi yang judulnya A Cup of Tea. Walaupun judulnya "a cup of tea" bukan berarti buku ini membahas tentang secangkir teh ya, apalagi jenis-jenis teh.
Buku ini lebih banyak berisi mengenai pengalaman penulis dalam menghadapi cyber bullying. Bentuk bullying yang dilakukan melalui platform sosial media seperti instagram, youtube, twitter, dll. Bullying ini biasanya dilakukan melalui komentar-komentar negatif.
Kalau liat Gitasav, yang terlintas, 'pinter, cantik, tinggal di luar negeri, punya privilage', tapi ternyata hal itu ngga seratus persen bener. Di buku ini, dia cerita bahwa dia berasal dari keluarga 'menengah', bukan dari keluarga kaya raya yang penuh 'privilage'. Tapi karena emang ibunya dia lebih mengutamakan pendidikan anaknya, dan emang dari awal dia udah niat untuk sekolah di Jerman, akhirnya dia sekolah disana juga tinggal di Jerman.
Kalo liat konten-kontenya Gitasav, serasa dia orang 'perfect' yang pinter dan kayaknya ngga punya masalah. Tapi di buku ini, dia cerita, dia juga pernah ngalamin stress, down, nyampe nangis berhari-hari karena cyber bullying. Dia juga cerita kalau dia pernah disakiti dan kecewa, dan yang dilakuin dia adalah membangun benteng tinggi untuk mengurangi interaksi sama orang lain, dan dia juga termasuk introver lebih suka menyendiri dibandingkan keramaian.
Selain ituu, penulis juga cerita pengalamanya liburan ke berbagai negara dunia, seperti Swiss, Denmark, Athena. Seperti yang kita tau, dia pernah jadi host di acara traveling di salah satu tv swasta. Dia cerita mengenai susahnya paspor Indonesia untuk masuk ke negara lain, karena ternyata kalo kita mau pergi ke luar negeri, harus ada verifikasi paspor, dan belum tentu semua dibolehin buat pergi ke negara tujuan (luar negeri).
Buku ini tergolong buku yang berisi 'kisah penulis'. Bahasa yang digunakan juga bahasa sehari-hari yang gampang buat dicerna dan dipahami, penggunaan 'lo-gue' juga bahasa gaul lainya membuat buku ini terkesan santai dan nggak kaku. Bisa banget nih dibaca buat ngisi waktu luang.
Waktu baca buku ini terasa banget seperti lagi memahami kisah-kisah yang diceritain sama penulis. Karena ngga terlalu tebal juga, buku ini asik banget buat dibaca. Bikin pembaca bener-bener penasaran tentang kisah apa lagi yang akan diceritakan.
Komentar
Posting Komentar