Share with Story #19: Belajar dari Telur

Judulnya tentang Telur. 

Kenapa telur? 

Telur jadi sumber protein hewani yang reachable, karena bisa dibeli dimana-mana (sepertinya masih begitu) dan punya banyak kandungan mikronutrien termasuk vitamin dan mineral yang baik. Ada macam telur di dunia ini, adalah semua yang berasal dari unggas. Lazimnya sih, orang-orang makan telur ayam, bebek, atau telur burung puyuh yang banyak dijual dimana-mana dan udah approve untuk konsumsi. Telur ayam juga banyak macamnya, ada telur ayam negeri, telur omega, telur kampung, dan telur-teluran lainnya. Satu lagi, sapi juga punya telur, jadi telur mata sapi. 


Omega-3 di Telur Omega masih tetap jadi favorit untuk dimasak sehari-hari. Katanya kalau telur omega itu berasal dari ayam petelur yang diberi pakan khusus yang mengandung omega-3, jadinya menghasilkan telur yang lebih kaya lemak omega 3. Nah omega-3 punya kandungan yang baik buat kesehatan dan bantu buat mikir lebih lancar #katanya, juga ada kandungan lemak baik yang bagus buat imun tubuh. 
Perbedaan mencolok telur biasa sama telur omega itu ada di warnanya, telur omega punya warna kuning telur yang cenderung oren merekah dan menyala, beda sama telur ayam biasa yang warnanya kuning pucat biasa aja. Terus, si telur omega juga punya cangkang yang lebih tebal, jadi nggak gampang rusak. Tapi inget, kita nggak makan cangkang ya, hanya putih dan kuning telurnya aja yang perlu dimakan. 

Frekuensi Makan Telur 

Telur jadi sumber protein yang baik dan bisa dimakan setiap hari kalau kita sehat. Wajarnya konsumsi harian 1-2 butir per hari untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Tapi, kalau orang yang punya riwayat kolesterol tinggi, tentunya konsumsi telur ini harus dibatasi. Intinya jangan berlebihan dan secukupnya, sesuatu yang berlebihan tidak baik. 

Masak Telur

Satu telur bentuknya bulat, tapi ternyata bisa loh kita buat jadi 1001 bentuk (hehe). Termotivasi dari kebosanan makan telur ceplok (boring banget cuma bulet doang) akhirnya aku mencari 1001 memasak telur dengan berbeda-beda. Tutorial semua ini aku cari di YouTube Chef Arnold, ternyata masak telur itu ada banyak macam dan jenisnya mulai dari telur a.k.a endok goreng sampai endok rebus. Biasanya aku cuma berhenti di rebus atau goreng, karena malas mengolah terlalu jauh~ tapi sebenernya banyak olahan dari endok juga misal telur goreng balado, atau telur ceplok kecap. So far, ini yang pernah aku masak.



Belajar dari Telur 

Ini bukan sebatas tentang telur, tapi juga proses dan perubahan. 
Telur punya bentuk dasar bulat, juga cenderung lonjong, dengan tipe isi yang cair dan terdiri dari putih dan kuning telur. Semua telur berisi demikian, mau telur ayam, bebek, burung, asalkan masih unggas akan memiliki ciri telur yang sama. Begitu. Prosesnya, dari telur, jika dierami maka bisa menjadi embrio dan berujung pada makhluk hidup baru. Namun jika telanjur digoreng, ya berujung menjadi santapan makan siang gratis, hehe. 
Dari bentuk dasarnya, telur bisa diolah jadi apapun. Misal direbus, digoreng, difermentasi, diasinkan, diasap, dibakar dan semuanya berujung jadi olahan makanan. Mungkin dari berbagai telur kita bisa punya variasi makanan 10 menu berbeda di meja makan, mulai dari telur ceplok, telur balado, roti panggang, egg roll, kopi telur, banyak pokoknya~

Sebetulnya, semua punya bentuk dasar, begitu pula manusia, ibarat telur, kita sudah dibekali hal yang sama oleh Tuhan sewaktu diciptakan dan dilahirkan ke dunia. Hal yang membedakan adalah bagaimana kita berproses dan re-shaping diri kita secara progresif. Proses perubahan menjadikan kita bisa jadi apapun yang kita mau, seperti telur yang bisa diolah jadi apapun, kita juga bisa menjadi apapun. Bahkan kita bisa punya 10 identitas berbeda di diri yang sama. 

Jadi, tidak masalah untuk mencoba banyak hal berbeda, ujungnya akan menjadi suatu proses yang progresif dan perubahan yang baik. Kita bisa menjadi apapun yang kita mau, dengan perbaikan dan bumbu-bumbu pelengkap, menjadikan diri kita pribadi baru yang adaptif dan lebih baik. 

Belajar Memasak 

Membosankan dan begitu-gitu aja, pikirku pertama sering memasak telur. Tapi semuanya bergantung pada mindset, setelah aku tonton beragam tutorial memasak telur, ternyata satu telur lebih dari itu. Memasak telur pun ada teknik tersendiri. Bagiku, ini adalah proses eksperimen yang menyenangkan, sekaligus belajar mengolah telur yang *stunning*. Mulai dari membuat telur rebus 5, 6, 7, 8 menit yang ngaruh ke tingkat kematangan kuning telur, atau mencoba memasak telur ceplok yang crispy tapi masih melted kuning telurnya? That's interesting. 
Satu hal yang menarik: belajar memasak telur. 

So What?

Ternyata dari satu telur bisa jadi menu yang menarik jika dimasak dengan teknik dan cara yang variatif. Pun bagaimana kita re-shaping diri kita sendiri, dari satu manusia ini bisa menjadi apapun jika dikelola dengan baik. Mengelola dengan mempertajam pemahaman dan tetap rendah hati. 
Last but not least, jangan lupa makan telur!


Novita, 2025. 



Komentar